KARANGASEM, BUSERJATIM.COM GROUP – Di pundaknya, ada harapan besar, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk kedua adiknya Kadek Ayu Wulandari (7) dan I Gede Ngurah Laksmana Suputra (4). Setiap hari, Putu Eka menyusuri jalan berbukit menuju sekolah. Di tangannya, sebuah senter kecil menuntun langkah. Putu Eka duduk di bangku kelas V SD. Tetapi beban yang dipikulnya jauh lebih besar dari usianya.
Sejak ayahnya meninggal pada 2021 akibat kecelakaan, ia dan kedua adiknya tinggal bersama kakek-neneknya di rumah sederhana di Banjar Ketug, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Sementara sang ibu, memilih pulang ke rumah asalnya dan membiarkan mereka tinggal bersama kakek dan neneknya.
“Saya ingin menjadi perawat, agar bisa menolong orang sakit,” ungkap Putu Eka dengan polosnya. Kata-kata itu seakan menunjukkan betapa besar harapan Putu Eka.
Kata-kata itu seakan menunjukkan betapa besar harapan Putu Eka. Meskipun di usia belia, hidup dengan berbagai keterbatasan, ia tetap memiliki cita-cita untuk membantu sesama.
Putu Eka tinggal di rumah sederhana dan dapurnya berdinding bambu. Namun di dalamnya, kasih sayang tumbuh dari kakeknya Nyoman Kari Sepel dan neneknya I Ketut Sari.
Mereka sudah renta, namun cinta mereka ke ketiga cucunya sangat besar. Kari Sepel hanyalah seorang lansia, yang sehari-hari mencari rumput untuk pakan ternak sapi milik orang lain yang ia pelihara.
Sementara istrinya, I Ketut Sari seorang lansia yang setiap hari membuat kelengkapan canang seperti porosan, tamas, atau daksina untuk dijual.
“Seberapa pun beratnya, saya akan tetap bekerja, agar cucu-cucu bisa sekolah. Itu harapan saya,” kata Kari Sepel.
[ Tim ]