Sekum HMI Bangko Khawatir: 10–15 Tahun ke Depan Generasi Muda Merangin Terpinggirkan dari Birokrasi Daerah

BUSERJATIM GROUP –

Bangko – Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangko menyampaikan kekhawatiran serius mengenai masa depan generasi muda Merangin dalam struktur birokrasi daerah. Menurutnya, tanpa adanya kebijakan afirmatif dalam rekrutmen CPNS, anak-anak muda Merangin berpotensi tersingkir dari jabatan strategis di pemerintahan.

Bacaan Lainnya

“Dengan sistem seleksi CPNS yang dibuka secara nasional tanpa memikirkan putra-putri daerah, kita sedang menyaksikan proses pengasingan terstruktur terhadap anak-anak muda Merangin dari rumahnya sendiri,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Senin (8/9).

Ia menegaskan, kompetisi terbuka memang diperlukan, namun jika tidak diimbangi dengan keberpihakan terhadap generasi lokal, hal itu akan melahirkan ketidakadilan baru. “Banyak anak muda Merangin yang berkualitas, tetapi kalah fasilitas, akses, dan pendampingan dibandingkan peserta dari luar daerah,” tambahnya.

HMI Bangko menilai, dalam 10–15 tahun ke depan, posisi-posisi penting seperti Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, hingga Camat di Merangin berpotensi didominasi orang luar yang tidak memiliki ikatan emosional dengan daerah. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada arah kebijakan dan keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat lokal.

“Siapa yang akan memperjuangkan petani di Pangkalan Jambu? Siapa yang peduli dengan pelajar di Tabir Lintas jika para pengambil kebijakan tidak memahami konteks lokal?” tegasnya.

Atas kondisi tersebut, HMI Cabang Bangko mendesak Pemerintah Daerah Merangin untuk:

1. Mendorong kebijakan afirmatif dalam seleksi CPNS, misalnya melalui formasi khusus putra daerah.

2. Menyiapkan generasi muda Merangin sejak dini melalui bimbingan belajar CPNS, pelatihan, dan beasiswa.

3. Membangun regulasi yang berpihak pada pengembangan SDM lokal agar generasi muda Merangin tidak sekadar menjadi penonton di daerahnya sendiri.

“Kita tidak menolak keterbukaan. Tapi keterbukaan tanpa keberpihakan hanya akan menciptakan ketimpangan baru. Sudah saatnya Merangin berpikir strategis: jika bukan kita yang mempersiapkan generasi muda Merangin menjadi pemimpin di tanah sendiri, lalu siapa lagi?” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *