DENPASAR, ELANGBALI.COM – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang sering membuat manusia lupa arti kejujuran, kisah ini datang sebagai pengingat bahwa kebaikan masih nyata dan hidup di sekitar kita.
Andy Karyasa Wayan sempat kehilangan tas berisi uang dan perhiasan milik adiknya — sebuah kehilangan yang membuat hati cemas dan pasrah. Hari demi hari berlalu tanpa kabar, hingga akhirnya doa mereka dijawab dengan cara yang tak terduga. Tas itu ditemukan oleh seorang penjahit sederhana bernama Ibu Ketut Sudarpini, sosok berhati emas yang memilih kejujuran di atas segalanya.
“Saya sempat merasa tidak ada harapan tas itu bisa kembali, apalagi di dalamnya ada perhiasan dan uang. Tapi ternyata Tuhan mengirim orang berhati mulia untuk menemukannya,” tulis Andy penuh haru.
Saat Andy mendatangi rumah sang penjahit, ia tertegun. Rumah itu sederhana, bahkan bisa dibilang sangat bersahaja. Namun dari tempat yang tampak kecil itu, terpancar pelajaran besar tentang keikhlasan dan kejujuran yang tak ternilai.
Ketika ditanya mengapa tidak tergoda mengambil isi tas, Ibu Ketut menjawab dengan tenang,
“Saya tidak akan mengambil hak orang. Kalau Tuhan mau kasih rejeki, semoga saya diberi banyak pasuh jahitan.”
Jawaban sederhana itu menampar kesadaran banyak orang. Meski hidup dalam keterbatasan, hatinya begitu kaya akan nilai moral. Ia bahkan sempat panik setelah menemukan tas tersebut, terus memikirkan cara terbaik untuk mengembalikannya. Dengan penuh niat baik, ia mencari petunjuk lewat kartu pelanggan di dalam tas dan mendatangi Alfamart untuk menemukan kontak pemiliknya.
“Saya benar-benar terharu. Ibu ini hidup sederhana, tinggal di kontrakan sempit, tapi hatinya begitu luas,” tulis Andy lagi dalam unggahannya.
Kisah ini bukan sekadar cerita kehilangan dan ditemukan, tetapi kisah tentang kemanusiaan yang masih hangat berdenyut. Tentang seseorang yang membuktikan bahwa kejujuran tidak ditentukan oleh harta, tetapi oleh kemurnian hati.
“Terima kasih Ibu Ketut Sudarpini, juga untuk bapak dan anak-anaknya yang berhati luar biasa. Semoga Hyang Widhi membalas kebaikan ini, dan semoga banyak pasuh jahitan datang untuk ibu,” tutup Andy dengan rasa syukur dan haru.
Dari rumah sederhana itu, kita belajar: orang kecil bisa memberi pelajaran besar tentang kemanusiaan.
( dede99 )