“Topeng Wig Bripda Waldi: Cinta Gelap Berujung Maut Dosen Cantik Dibunuh, Barang Rampasan Dibawa Kabur!”

Foto : Ist – Tersangka pembunuh Erni Yuniati, Bripda Waldi ditangkap beberapa jam setelah kematian korban diketahui.

Bacaan Lainnya

JAMBI, ELANGBALI.COM – Kasus pembunuhan dosen cantik di Muara Bungo, Jambi, akhirnya terkuak dan fakta yang muncul justru membuat publik terperangah!
Pelakunya bukan penjahat jalanan, melainkan oknum aparat berseragam Bripda Waldi (22), anggota Polres Tebo.

Di balik wajah muda dan seragam kehormatan, tersimpan sisi gelap yang mematikan.
Dengan rencana licik dan dingin, Waldi mengenakan wig panjang untuk menyamar, menipu kamera CCTV, dan masuk ke rumah korban tanpa menimbulkan kecurigaan.
Korban, Erni Yuniati (37) dosen cantik Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAKSS) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di kawasan Rimbo Tengah, Sabtu (1/11).

Selama dua hari, rekan-rekan kampus kehilangan kontak. Saat pintu rumah didobrak, tubuh Erni ditemukan terbujur di atas kasur, dengan bekas kekerasan fisik yang mengindikasikan pembunuhan berencana.

Tak hanya merenggut nyawa, pelaku juga menguras harta korban: mobil Honda Jazz, motor PCX, hingga perhiasan dan ponsel pribadi.
Jejak kejahatan itu akhirnya menuntun polisi ke Tebo di sebuah kamar kos sunyi, Bripda Waldi ditangkap tanpa perlawanan.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menegaskan,

“Pelaku sudah kami amankan bersama sejumlah barang bukti. Dugaan kuat, pembunuhan dilakukan dengan motif asmara dan unsur perencanaan matang.”

Kini penyidik mendalami jejak hubungan pribadi antara pelaku dan korban — cinta terlarang yang berujung maut.

ANCAMAN PIDANA:
Perbuatan Bripda Waldi bukan sekadar pelanggaran etik, tapi kejahatan berat berencana.
Ia dapat dijerat dengan:

Pasal 340 KUHP – Pembunuhan Berencana (Ancaman: Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup),

Pasal 338 KUHP – Pembunuhan (Ancaman: Penjara Maksimal 15 Tahun),

Pasal 365 KUHP – Pencurian dengan Kekerasan (Ancaman: 9–20 Tahun Penjara).

Selain proses pidana umum, Waldi juga terancam pemberhentian tidak hormat (PTDH) dari institusi kepolisian.

Dibalik wig dan seragam, terungkap sisi kelam aparat muda yang membiarkan nafsu dan cemburu menelan nuraninya.
Cinta buta berubah jadi tragedi berdarah.
“Bripda Waldi polisi berseragam, tapi berhati pembunuh.”

( dede99 )

Pos terkait